Sabtu, 08 Desember 2018

TTB J3 OBJEK PENDIDIKAN “INDIRECT” KAUM MUSLIMIN UMAT TERBAIK (QS. AL IMRAN , 3:11)


OBJEK PENDIDIKAN “INDIRECT”
KAUM MUSLIMIN UMAT TERBAIK
(QS. AL IMRAN , 3:11)
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Tafsir Tarbawi
Dosen Pembimbing: Muhammad Gufron, M.S.I

Disusun oleh kelompok  : 10
Minkhatul izzah
2117215
KELAS : B


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dalam kata ummah terselip makna-makna yang dalam. Ia mengandung arti gerak dinamis, arah, waktu, jalan yang  jelas dan cara hidup. Untuk menuju pada satu arah ,harus jelas jalannya, serta harus gerak maju dengan gaya dan cara tertentu, dan pada saat yang membutuhkan waktu untuk mencapainya. Dalam konteks sosiologi , umat adalah himpunan manusia yang seluruh anggotanya bersama-sama menuju satu arah yang sama, bahu membahu, dan bergerak secara dinamis dibawa kepempimpinan bersama. Dalil yang menerangkan  muslimin sebagi umat terbaik tertera pada Q.S ali imran ayat 110 yang artinya : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada allah. Sekiranya ahl-kitab beriman, tentulah itu baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Ayat ini menegaskan bahwa usaha yang nyata , yang kongkrit yaitu kamu menjadi sebaik-baik umat yang dikeluarkan antara manusia didunia ini. Derajat yang paling tinggi sebaik-baiknya umat yaitu  memenuhi 3 syarat : amar ma’ruf, nahi munkar , iman kepada allah. Apabila telah mengakui dan merasakan beriman kepada allah , timbullah kebebasan jiwa. Maka percaya kepada allah , itulah yang menghilangkan segala rasa takut, ragu, waham dan syal wasangka.
Islam membangun terdepan membangun peradaban dengan cara membentuk pendidikan karakter yang ditanamkan pada anak-anak indonesia bersifat amar ma’ruf nahi munkar, karakter yang mengajak pada kebaikan dan meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk. Supaya anak indonesia terhindar dari perbuatan-perbuatan tercela.



B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang  di atas, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana hakikat umat?
2.      Bagaimana dalil yang menerangkan tentang kaum muslim umat terbaik?
3.      Bagaimana agar islam menjadi terdepan dalam membangun peradaban?
C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas , tujuan penulisan adalah sebagai berikut:
1.      Memahami hakikat umat
2.      Memahami dalil tentang umat yang terbaik
3.      Memahami islam menjadi terdepan membangun peradaban













BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hakikat umat
Kata ummah digunakan untuk menunjuk semua kelompok yang dihimpun oleh sesuatu seperti agama yang sama, waktu atau tempat yang sama, baik menghimpun secara terpaksa maupun atas kehendak mereka. Ikatan persamaan apapun yang menyatukan makhluk hidup (manusia atau binatang) seperti jenis,bangsa,suku,agama,ideologi,waktu,tempat dsb. , ikatan itu telah melahirkan satu umat dan dengan demikian, seluruh anggotanya adalah bersaudara.
Dalam kata ummah terselip makna-makna yang dalam. Ia mengandung arti gerak dinamis, arah, waktu, jalan yang  jelas dan cara hidup. Untuk menuju pada satu arah ,harus jelas jalannya, serta harus gerak maju dengan gaya dan cara tertentu, dan pada saat yang membutuhkan waktu untuk mencapainya. Dalam konteks sosiologi , umat adalah himpunan manusia yang seluruh anggotanya bersama-sama menuju satu arah yang sama, bahu membahu, dan bergerak secara dinamis dibawa kepempimpinan bersama.[1]

B.     Dalil tentang kaum muslim umat terbaik
QS. Ali Imran ayat 110

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Artinya :
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

1.      Tafsir al-misbah
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada allah. Sekiranya ahl-kitab beriman, tentulah itu baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Kamu, wahai seluruh umat Muhammad dari generasi ke generasi berikutnya, sejak dahulu dalam pengetahuan allah adalah umat yang terbaik karena adanya sifat-sifat yang menghiasi diri kalian. Umat yang dikeluarkan yakni diwujudkan dan ditampakkan untuk manusia seluruhnya sejak nabi adam hingga akhir zaman. Ini karena kalian adalah umat yang terus-menerus tanpa bosan menyuruh kepada yang makruf yakni apa yang dinilai baik oleh masyarakat selama sejalan dengan nilai-nilai ilahi dan mencegah yang munkar yakni yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur, pencegahan yang sampai pada batas menggunakan kekuatan dan karena kalian berfirman kepada allah dengan iman yang benar sehingga atas dasarnyakalian percaya dan mengamalkan tuntunan-Nya dan tuntunan rosul-Nya, serta melakukan amr makruf dan nahi munkar itu sesuai dengan cara dan kandungan yang diajarkannya.[2]
2.      Tafsir Ibnu Katsir
Allah berfirman “kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan bagi manusia.” Al bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah berkata “kamu adalah sebaik-baik manusia atas manusia lainnya, dahulu kamu datang kepada mereka, sedang lehermu masih dibelenggu, sebelum kamu masuk islam.” Demikian pula menurut riwayat ibnu abbas dan sejumlah tabi’in berkata “mereka adalah umat yang paling baik dan paling berguna bagi umat lainnya. Oleh karena itu allah berfirman “kamu menyuruh kepada sang makruf, melarang dari yang munkar dan beriman kepada allah.” Imam ahmad meriwayatkan dari Durrah binti Abu lahab dia berkata “seseorang bangkit dan menuju nabi saw ketika beliau diatas mimbar lalu bertanya “ya rosulullah siapakah manusia yang paling baik?” beliau bersabda “manusia yang paling baik ialah yang paling tenang, paling bertaqwa, paling giat menyuruh kepada yang munkar, paling gencar melarang kemungkaran dan paling rajin bersilaturrahmi”. Ayat diatas mencangkup seluruh umat pada setiap abad. Sebaik-baiknya era manusia ialah era manusia pada saat nabi muhammad saw diutus, kemudia era generasi sesudahnya. Sebagaimana allah berfirman dalam ayat ini “demikianlah kami telah menjadikan kamu sebagai umat pilihan agar kamu menjadi para saksi bagi umat manusia”.
Dalam sahihan ditegaskan pada hadist yang diriwayatkan oleh az-zuhri dari said bin musayyab bahwa abu hurairah menceritakan kepadanya “saya mendengar rasulullah saw. Bersabda, akan masuk surga segolongan umatnya sebanyak 70 ribu orang. Wajahnya bersinar seterang bulan pada malam purnama. Thabrani meriwayatkan dari imran bin husin , dia berkata bahwa : rasulullah saw bersabda “ umat yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa melalui azab sebanyak 70 ribu orang .” kemudian ditanyakan , “siapakah mereka itu ?” beliau bersabda , “ mereka adalah orang yang tidak berobat dengan menggunakan jampi-jampi, tidak berobat dengan tusukan besi panas, tidak menjadikan burung sebagai filsafat dan hanya kepada tuhannya mereka berserah diri.”[3]
3.      Tafsir al-azhar
“kamu adalah sebaik-baik umat yang telah dikeluarkan antara manusia, (karena) kamu menyuruh berbuat yang ma’ruf dan melarang perbuatan yang munkar serta percaya kepada allah”.
Ayat ini menegaskan bahwa usaha yang nyata , yang kongkrit yaitu kamu menjadi sebaik-baik umat yang dikeluarkan antara manusia didunia ini. Derajat yang paling tinggi sebaik-baiknya umat yaitu  memenuhi 3 syarat : amar ma’ruf, nahi munkar , iman kepada allah. Apabila telah mengakui dan merasakan beriman kepada allah , timbullah kebebasan jiwa. Sebab percaya kepada allah tidak memberi tempat untuk mempersekutukan kepercayaan kepada orang lain dengan kepercayaan kepada allah. Orang yang beriman kepada allah , bebas merdekalah dari pengaruh yang lain,sebab yang lain makhluk tuhan belaka. Keimanan kepada allah menghilangkan ketakuran dan dukacita menimbulkan daya hidup.
Suatu masyarakat yang mencapai martabat setinggi-tingginya dalam dunia ialah bilamana dia mempunyai kebebasan. Dan kebebasan ada 3 perkara :
a.       Kebebasan kemauan (iradat)
b.      Kebebasan dalam pikiran
c.       Kebebasan jiwa dari keraguan
Kebebasan itulah pokok pertama bagi seorang pemimpin yang mempunyai cita hendak membawa kaumnya kepada keadaan yang lebih baik. Cita itulah yang mendorongnya untuk mencapai yang lebih sempurna dan lebih bahagia. Sehingga masyarakat tidak membeku (statis) , bahkan berputar terus , mempunyai dinamika untuk mencapai yang lebih sempurna. Sebab cita menimbulkan cipta.
Maka percaya kepada allah , itulah yang menghilangkan segala rasa takut, ragu, waham dan syal wasangka. Percaya kepada itulah yang menumbuh-suburkan rasa tanggungjawab. Orang yang beriman kepada allah adalah berani karena takutnya. Berani menghadapi segala macam bahaya dalam hidup, karena dia takut kepada siksa allah sedudah mati. Maka selama amar ma’ruf nahi mungkar masih ada       selama itu pula islam masih akan tetap hidup dan memberikan hidup. Selam itu pula umat islam akan menjadi yang sebaik-baik umat yang dikeluarkan antara manusia.
“Dan kalau kiranya berimanlah ahlul kitab, sesungguhnya itulah yang baik bagi mereka , (tetapi) antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (ujung ayat 110). Kalau sekiranya berimanlah kepada ahlul kitab sebagai iman, demikian berpusat kepada mentauhidkan allah, diiringi dengan amar ma’ruf nahi munkar yang menjadi hasil kemerdekaan jiwa , kemerdekaan kemauan, dan kemerdekaan menyatakan pikiran, niscaya itulah yang baik bagi mereka.[4]
4.      Tafsir al lubab
Ayat 110 menjelaskan bahwa umat islam adalah sebaik-baiknya umat karena mereka menegakkan amar ma’ruf dah nahi munkar serta beriman kepada allah swt. Yang maha esa. Ahl-kitab pun dapat memperoleh kebajikan yang sama jika mereka beriman kepada Nabi muhammad saw. Tetapi hanya sedikit diantara mereka yang beriman.[5]
C.     Islam terdepan membangun peradaban
Pendidikan salah satu elemen penting dalam membangun peradaban bangsa, tentunya menuju kearah yang lebih baik. Melalui sebuah proses pendidikan manusia diajak berfikir, mengembangkan potensi, memanfaatkan sumber daya yang ada ,hingga bagaimana berhubungan antara sesama manusia dan alam pun dipelajari. Perlu diketahui pula proses pendidikan tidak hanya sekedar mendidik saja, lebih jauh dari itu bahwa pendidikan juga adalah sebuah proses pembentukan karakter.
Saat ini pendidikan di indonesia masih jauh dari pendidikan berkarakter. Siswa hanya ditekankan agar mendapatkan nilai setinggi mungkin, sementara tidak ada kontrol yang jelas bagaimana upaya mencapainya. Padahal dalam pendidikan berkarakter digambarkan bahwa pendidikan buka hanya berorientasi pada nilai semata , tapi lebih menekankan pada proses pendidikan tersebut sedangkan nilai akhir hanya bahan evaluasi dari hasil proses pendidikan tersebut.
Karakter yang ditanamkan pada anak-anak indonesia bersifat amar ma’ruf nahi munkar, karakter yang mengajak pada kebaikan dan meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk. Supaya anak indonesia terhindar dari perbuatan-perbuatan tercela.
Pendidikan akhlak dalam islam mencangkup segala aspek dalam bersikap. Ketika seorang remaja sudah berakhlak maka dia akan menjadi remaja yang berkarakter. Saat dia tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, maka tentunya dia sudah memiliki prinsip pada dirinya. Hadirnya islam ini diharapkan menjadi agen di garda terdepan dalam menyokong kemajuan bangsa melalui dunia pendidikan. Dalam al-qur’an sudah banyak yang membahas tentang membangun bangsa melalui karakter umat yang unggul, berwibawa, dan bermanfaat bagi orang lain.[6]


















BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Dalam kata ummah terselip makna-makna yang dalam. Ia mengandung arti gerak dinamis, arah, waktu, jalan yang  jelas dan cara hidup. Untuk menuju pada satu arah ,harus jelas jalannya, serta harus gerak maju dengan gaya dan cara tertentu, dan pada saat yang membutuhkan waktu untuk mencapainya. Dalam konteks sosiologi , umat adalah himpunan manusia yang seluruh anggotanya bersama-sama menuju satu arah yang sama, bahu membahu, dan bergerak secara dinamis dibawa kepempimpinan bersama.
Ayat 110 menjelaskan bahwa umat islam adalah sebaik-baiknya umat karena mereka menegakkan amar ma’ruf dah nahi munkar serta beriman kepada allah swt. Yang maha esa. Karakter yang ditanamkan pada anak-anak indonesia bersifat amar ma’ruf nahi munkar, karakter yang mengajak pada kebaikan dan meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk. Supaya anak indonesia terhindar dari perbuatan-perbuatan tercela.
B.     Saran-saran
Kami berharap, setelah apa yang kami kemukakan, bisa diambil manfaatnya oleh semua yang membacanya khususnya kepada para mahasiswa dan mahasiswi IAIN Pekalongan.








DAFTAR PUSTAKA

Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib. 1999. Kemudahan  dari Allah : ringkasan tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Gema Insani Press.

Quraish, M. Shihab. 2002. Tafsir Al-Misbah.Jakarta: Lentera Hati.

Hamka. 1982. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Quraish, M. Shihab. 2012. Al-Lubab. Tanggerang: Lentera Hati.



























BIODATA

Nama                           : Minkhatul izzah
TTL                             : Pekalongan , 24 Oktober 1998
Alamat                                    : Ds. Ketitang lor Rt 08 Rw 02 , Bojong ,                Pekalongan      
Riwayat pendidikan    :
1.      TK Cempaka Indah Ketitang Kidul
2.      MIS NU AL- Utsmani
3.      SDN Ketitang kidul
4.      MTS Gondang Wonopringgo
5.      SMK Syafi’i Akrom Pekalongan
6.      IAIN Pekalongan


[1] Quraish Shihab, Tafsir Al- Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2009), hlm. 223
[2] Ibid., hlm. 221
[3] Muhammad Naisb Ar-rifa’i,Kemudahan dari Allah : Ringkasan Tafsir Ibnu Kastir, (Jakarta: Gema Insani, 1999), hlm. 564-565
[4] Hamka, Tafsir Al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982), hlm. 63-71
[5] Quraish Shihab, AL-Lubab,(Tanggerang: Lentera Hati, 2012), hlm. 127

Tidak ada komentar:

Posting Komentar