TEGAKKAN KEADILAN (Q.S. Al-A’raaf: 181)
TEGAKKAN KEADILAN
(Q.S. Al-A’raaf: 181)
Berlian
NIM (2117136)
Kelas E
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadilan adalah norma kehidupan yang didambakan oleh
setiap orang dalam tatanan kehidupan sosial mereka. Ayat-ayat dalam
Al-Qur’an banyak membicarakan keadilan, hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT
adalah sumber keadilan dan memerintahkan untuk menegakkan keadilan di dunia ini
kepada para rasulNya dan seluruh hambaNya. Oleh karena itu, bagi orang mukmin
yang menegakkan keadilan dapat dikatagorikan sebagai orang yang telah berupaya
meningkatkan kualitas ketakwaan diri. Keadilan dalam Islam berarti
persamaan, keseimbangan, pemberian hak kepada pemiliknya dan keadilan
Ilahi. Seperti yang tertera dalam Qs.An-Nisaa ayat 58, “Islam
memerintahkan kepada setiap manusia untuk berbuat adil ataumenegakkan keadilan
pada setiap tindakandan perbuatan yang dilakukan”. Bagi orang yang
memperhatikan Al-Qur’an secara teliti, keadilan untuk golongan masyarakat lemah
merupakan ajaran Islam yang sangat pokok.
Al-Qur’an mengajarkan kepada umat Islam untuk berbuat
adil dan kebaikan. Karena dengan tegaknya kebenaran dan keadilan dalam
suatu masyarakat terdapatlah ketenangan dan rasa aman dalam kehidupan
sehari-hari dan terbentuklah hubungan yang erat di antara sesama warga dan
kepercayaan yang timbal balik antara penguasa dan rakyat, di samping makin tumbuhnya
kemakmuran dan bertambahnya kesejahteraan, sehingga tidak akan terjadi
kegoncangan dan kericuhan yang meresahkan dan menggelisahkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat keadilan dalam
Islam ?
2. Apa saja dalil yang berpegang kebenaran
dan menegakkan keadilan ?
3. Bagaimana Islam cinta kedamaian dan
ketertiban masyarakat di duinia ?
C. Tujuan
1. Mengetahui hakikkat keadilan dalam
Islam.
2. Mengetahui dalil-dalil tentang
kebenaran dan keadilan.
3. Mengetahui bahawasannya Islam
mencintai kedamaian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Keadilan
Adil dalam bahasa arab disebut dengan kata ‘adilun,
yang berati sama dengan seimbang. Menurut kamus besar bahasa Indonesia
diartikan tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar,
berpegang pada kebenaran, sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang. Dan menurut
ilmu akhlak ialah meletakkan sesuatu pada tempatnya, memberikan atau menerima
sesuatu sesuai haknya, dan menghukum yang jahat sesuai haknya dan sesuai dengan
kesalahan dan pelanggarannya.[1]
Allah SWT memerintahkan berbuat adil dalam
melaksanakan isi Al-quran yang menjelaskan segala aspek kehidupan manusia,
serta berbuat ihsan (keutamaan). Adil berarti mewujudkan kesamaan dan
keseimbangan di antara hak dan kewajiban mereka. Hak asasi mereka tidaklah
boleh dikurangi disebabkan adanya kewajiban atas mereka. Allah SWT berfirman
sambil mengukuhkan dan menun juk langsung dirinya dengan nama yang teragung
guna menekankan petingnya pesan-pesanNya untuk berlaku adil dalam sikap, ucapan
dan tindakan walau terhadap diri sendiri dan menganjurkan berbuat ihsan, yakni
yang lebih utama dari keadilan, dan juga pemberian apapun yang dibutuhkan dan
sepanjang kemampuan dengan tulus kepada kaum kerabat.[2]
Menurut Al Ghozali adil adalah keseimbangan antara
sesuatu yang lebih dan yang kurang. Dan menurut Ibnu Miskawaih, keadilan adalah
memberikan sesuatu yang semestinya kepada orang yang berhak terhadap sesuatu
itu.
Perilaku orang berbuat adil anatar lain:
1. Bertindak bijaksana dalam memutuskan perkara orang yang beselisih.
2. Arif dan bijaksana dalam bermusyawarah.
3. tidak mengurangi timbangan dan takaran.
4. Bekerja secara optimal dan professional.
5. Belajar secara maksimal dan sungguh-sungguh.
6. Membantufakir miskin dan dhuafa' untuk mengelarkan zakat infak danshodaqah.
7. Tolongmenolong dan bekerjasama dalam kebaikan.
8. Saling menyayangi dan mengasihi diantara anggota keluarga.
Adapun nilai positif perbuatan adil antara lain :
1. Keadilan membawa ketentraman.
2. Keadilan membawa kedamaian.
3. Keadilan menimbulkan kepercayaan.
4. Keadilan dapat meningkatkan
kesejahteraan.
5. Keadilan dapat meningkatkan prestasi
belajar.
6. Keadilan dapat menciptakan
kemakmuran.
7. Keadilan dapat mengurangi
kecemburuan sosial.
8. Keadilan dapat mempererat tali
persaudaraan.
9. Keadilan dapat menimbulkan kebaikan
dan mencegah kejahatan.[3]
A. Dalil Pegang Kebenaran, Tegakkan
Keadilan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِۖ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman
hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil”. (Al-Maidah: 8).
شَهِدَ
اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ
قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ
Artinya: “Allah menyatakan bahwasanya tidak
ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para
Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)”. (Al-Imran:
8).
وَمِمَّنْ
خَلَقْنَا أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُونَ
Artinya: “Dan
dari antara yang Kami jadikan, ada satu umat yang memimpin (manusia) dengan
kebenaran, dan dengan (kebenaran) itulah mereka lakukan keadilan”. (Al-A’raf
7:181).[4]
B. Islam Cinta Kedamaian dan Ketertiban
Masyarakat Dunia
Dalam konsep Islam, hubungan antar individu dan
bangsa-bangsa adalah hubungan perdamaian. Al-Quran mengajarkan bahwa tujuan
Allah menciptakan umat manusia yang berbeda-beda suku dan bangsa agar saling
mengenal dan berhubungan satu dengan yang lain dengan damai. sebagaimana yang
termaktub dalam firman Allah Q.S. Al-hujarat: 13, yang artinya:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Sebagai makhluk sosial manusia perlu berinteraksi
dengan manusia lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, ia juga memerlukan
kedamaian yang dapat menjamin kehidupan sosialnya berjalan lancar tanpa
gangguan apapun. Islam sebagai sistem kehidupan yang sempurna telah memberikan
jalan untuk mewujudkan perdamaian kehidupan manusia di dunia. Islam membenci
terjadinya permusuhan-permusuhan dan tindakan kezaliman diatas permukaan bumi
yang menyebabkan timbulnya perpecahan umat manusia. Perang adalah hal yang
sangat dibenci oleh Islam kerena perang bukanlah sebuah alternatif untuk
mewujudkan perdamaian dibumi malahan sebaliknya perang berakibat buruk bagi
perdamaian dunia.[5]
Adapun nilai-nilai ajaran Islam yang berorientasi
kepada pembentukan perdamaian di tengah umat manusia, sehingga mereka dapat
hidup sejahtera dan harmonis, antara lain:
1. Larangan melakukan kedzaliman
2. Adanya persamaan derajat
3. Menjunjung tinggi keadilan
4. Memberikan kebebasan
5. Menyeru hidup rukun dan saling
tolong menolong
6. Menganjurkan toleransi
7. Meningkatkan solidaritas sosial.[6]
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maraghi
Ahmad Musthafa. Terjemah Tafsir Al-Maraghi juz 9. hlm. 225.
Dery Tamyiez. 2002. Keadilan Dalam Islam.
Vol. 18. No. 3.
Halim
Muhammad Abdul. 2002. Memahami Al-Quran: Pendekatan Gaya dan Tema. Bandung:
Marja.
Nilai-nilai
Ajaran Islam Tentang Perdamaian.2017. APLIKASIA: Jurnal Aplikasi
Ilmu-ilmu Agama.Vol.17. No. 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar